Sabtu, 21 Februari 2009
Istilah dalam Sosiologi
2. integrasi : Mengontrol terhadap konflik.
3. Mobilitas sosial : penurunan status dan peran anggotanya.
4. interpendensi sosial : suatu keadaan di mana kita memaksakan pendapat kita untuk mengubah pendapat orang lain agar pola piker orang tersebut sejalan dengan pendapat kita.
5. Dinamika sosial : proses pergerakan atau perubahan segala tindakan manusia yang diraih dengan proses pembelajaran.
6. interaksi sosial : Suatu tindakan yang terjadi antara dua objek yang memiliki pengaruh satu sama lain.
7. Stratifikasi : Sitem pelapisan dalam masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hirarkis).
8. Proses : Rangkaian suatu tindakan dalam suatu perubahan.
9. disintegrasi : ketidakharmonisan dalam masyarakat dan penyimpangan sosial dalam suatu system sosial tertentu.
10. Modernisasi : Suatu bentuk perubahan sosial masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengantuntutan zaman.
11. intimidasi : Cara unjtuk mengancam seseorang.
12. Kompetisi : Persaingan hidup dimasyarakat sosial .
13. imitasi : Proses belajar dengan mengikuti atau meniru sikap dan perbuatan orang lain.
14. Revolusi : Perubahan sosial yang berlangsung cepat di masyarakat.
15. Empati : Kemampuan menempatkat diri pada kerangka berpikir orang lain.
16. Simpati : Kecendrungan untuk merasa diri seolah-olah berada dalam keadaan orang lain.
17. Status : Kedudukan seseorang dalam masyarakat.
18. Preventif : Mencegah sesuatu sebelum terjadi.
19. Regresif : berurutan mundur.
20. Koalisi : Persekutuan dalam berkerjasama yang memeiliki kepentingan sendiri-sendiri.
21. Patrilineal : garis keturunan yang ditarik dari garik ayah.
22. Matrilineal : garis keturunan yang ditarik ari garis ibu.
23. Discovery : Proses yang baru.
24. Destruktif : Memusnahkan atau mengahancurkan.
25. Panguyuban : Suatu perkumpulan yang didirikan orang-orang yang sepaham untuk membina kerukunan diantara anggotanya.
26. Mediasi : Melarai pertikaian yang dilakukan pihak ketiga tetapi tidak memihak.
27. Keluarga : Suatu kelompok kecil yang terdiri dari ayah dan ibu serta anak-anak.
28. Masyarakat : Kumpulan individu yang berinteraksi dalam wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu sehingga menciptakan suatu system.
29. Adat : Pranata yang terdapat dalam masyarakat.
30. Budaya : Exspresi jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berfikir.
31. Norma : Aturan-aturan yang ditetapkan di masyarakat.
32. Etika : Nilai kesopanan / moral.
33. Ras : Rumpun bangsa.
34. Perubahan Soial : Perubahan yang berkaitan dengan struktur sosial dan fungsi sosial.
35. Perbedaan : selisih satu dengan yang lain.
36. Kerja sama : Mel;akukan sesuatu secara bergotong royang atau bersama-sama agar suatu masalah cepat selesai.
37. Ilmu pengetahuan : Pengetahuan yang disusun secara sistematis berdasarkan akal pikiran dan bersifat objektif.
38. Asimilisi : dua kelompok yang berbeda kebudayaan dan saling berhubungan dengan penuh toleransi.
39. Sugesti : Pemberian pandangan atau anjuran tertentu dengan maksud untuk ditiru orang lain tanpa piker panjang.
40. Individu : Orang atau pribadi.
41. Diskriminasi : Perbedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku dan ras.
42. Assosiatif : Bersifat asoniasi yaitu persatuan atau pembentukan hubungan.
43. Akomodasi : Usaha manusia untuk mereddakan pertikaian.
44. Konsiliasi : Mempertemukan pihak-pihak yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama.
45. Konflik : Suatu masalah yang timbul akibat perbedaan paham dan kepentingan yang mendasar antara perorangan atau kelompok.
46. Westernisasi : Perubahan budaya, sosial, ekonomi atau kehidupan masyarakat yang akhirnya condong kegaya hidup barat.
47. Kompromi : Kerjasama atau negosiasi.
Jumat, 20 Februari 2009
Anggaran Produksi
MAKALAH
ANGGARAN PERUSAHAAN
ANGGARAN PRODUKSI
OLEH :
1. Khusnia P.Sari 078554006
2. Bening Margarita 078554008
3. Dewi Rusdiana 078554016
4. Agus Dwi Nurcahyo 078554022
5. Hidayatul Khusnah 078554027
6. Rehana Dwiba F.S 078554036
7. Siti Aifatul Laila 078554039
8. Masyhudi 078554094
9.
PRODI S1 PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERISTAS NEGERI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rohmat,taufik,hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini yaitu membuat makalah dengan judul “Anggaran Produksi” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anggaran Perusahaan.
Pada kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Agung Listiadi selaku dosen “Anggaran Perusahaan” yang telah memberikan tugas yang bermanfaat kepada kami. Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung penyelesaian makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membanguun dari semua pihak guna kesempurnaan makalah berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1. Halaman Judul…………………………………………………… i
2. Kata Pengantar…………………………………………………... ii
3. Daftar Isi………………………………………………………… iii
4. Bab I : Pendahuluan……………………………………………... 1
a. Latar Belakang…………………………………………... 1
b. Tujuan dan Manfaat Penulisan…………………………... 2
c. Batasan Masalah………………………………………… 2
5. Bab II : Permasalahan…………………………………………... 4
a. Rumusan Masalah……………………………………….. 4
6. Bab III : Pembahasan……………………………………………. 5
a. Ruang Lingkup Anggaran……………………………….. 5
b. Anggaran Produksi………………………………………. 6
c. Tujuan Anggaran Produksi………………………………. 6
d. Penyusunan Anggaran Produksi…………………………. 6
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi.... 7
f. Menyusun Anggaran Produksi…………………………… 7
7. Bab IV : Penutup…………………………………………………. 15
a. Kesimpulan……………………………………………….. 15
b. Saran………………………………………………………. 15
8. Daftar Isi………………………………………………………….. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (proft planing). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang. Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah ini terdapat tujuan dan manfaat. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memahami apa itu anggaran perusahaan.
2. Memahami anggaran produksi secara lebih dalam.
3. Untuk melengkapi tugas mata kuliah “Anggaran Perusahaan”.
Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah :
1. Lebih memahami fungsi anggaran bagi suatu perusahaan.
2. Mengerti fungsi anggaran produksi dalam suatu perusahaan.
3. Memahami cara mencari suatu fungsi anggaran produksi.
4. Belajar membuat makalah yang rapi,baik dan benar.
C. Batasan Masalah
Dalam pembuatan makalah terdapat suatu batasan masalah. Adapun maksud dari pemberian batasan masalah adalah untuk membatasi pembahasan yang ada didalam makalah tersebut agar tidak keluar dari konsep judul.
Batasan masalah dalam makalah yang kami buat ini adalah hanya membahas anggaran produksi dan semua hal yang berkaitan dengan anggaran produksi. Sedangkan anggaran perusahaan secara umum hanya dijelaskan secara singkat.
BAB II
PERMASALAHAN
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini,dijelaskan bahwa anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Dalam jangka waktu tiga tahun itu,diperlukan suatu perencanaan yang matang mengenai anggaran-anggaran yang akan dipakai,pengeluarannya,dan perencanaanya. Anggaran-anggaran tersebut dapat berupa anggaran produksi,anggaran tenaga kerja dan sebagainnya. Anggaran dalam sebuah perusahaan digunakan sebagai pedoman untuk menentukan langkah kedepan perusahaan tersebut.
Anggaran itu sangat penting bagi sebuah perusahaan.Tapi apa itu sebenarnya?dan apa pula anggaran produksi itu?Dalam makalah ini, kami akan mencoba menguraikan mengenai hal tersebut.
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.
Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan
b. Merumuskan keadaan saat ini
c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan
d.Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan
BAB III
PEMBAHASAN
A. Ruang Lingkup Anggaran
Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of management" 1. Dari pengertian di ini, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha. Dari defenisi di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan :
a. Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti.
b. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika.
c. Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk mengambil keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu.
d. Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan pengawasan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu berlakunya budget adalah :
a. Luas Pasar d. Posisi perusahaan
b. Jenis produksi e. Tersedianya data dan informasi
c. Keadaan perekonomian
B. Anggaran Produksi
Definisi production budget adalah "The production budget describes how
many units must be produced in order to meet sales needs and satisjy ending
inventory requirements." (Hansen dan Mowen 2000:280). Anggaran Produksi
merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah
unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan
datang.
C. Tujuan Anggaran Produksi
adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :
a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.
b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.
c. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.
D. Penyusunan Anggaran Produksi
Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :
Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan)………………………..yy
Tingkat persediaan akhir…………………………………………….yy( + )
Jumlah……………………………………………………………….yy
Tingkat persediaan awal…………………………………………….yy( - )
Tingkat produksi……………………………………………………yy
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Produksi
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun Budget produksi,antara lain :
a. Rencana penjualan yang tertuang dalam Budget Penjualan,khususnya rencana tentang jenis(kualitas) dan jumlah(kuantitas) barang yang akan dijual dari waktu-kewaktu selama periode yang akan datang.
b. Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia,serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.
c. Tenaga kerja yang tersedia.
d. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan,khususnya yang berkaitan dengan kegiatan produksi,serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.
f. Luas perusahaan yang optimal.
g. Kebijakan perusahaan di bidang persediaan barang jadi(inventory policy).
h. Kebijakan perusahaan dalam menetapkan pola produksi selama periode yang akan datang.
F. Menyusun Anggaran Produksi
1. Mengutamakan Stabilitas Produksi
Dalam penyusunan budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun,kemudian diperkirakan kebutuhan setiap bulannya.
Contoh :
Rencana penjualan selama 1 tahun (2008) pada PT “SINAR MAS” adalah sebagai
berikut :
Bulan | Tingkat Penjualan |
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember | 1.500 unit 1.600 unit 1.600 unit 1.400 unit 1.200 unit 1.000 unit 700 unit 600 unit 900 unit 1.100 unit 1.200 unit 1.400 unit |
| 14.200 unit |
Sedangkan perkiraan tingkat persediaan adalah :
Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit
Dari data tersebut,budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi dapat disusun,dengan urutan sebagai berikut :
- Penjualan 1 tahun = 14.200 unit
- Persedian akhir tahun = 1.500 unit
- Kebutuhan 1 tahun = 15.700 unit
- Persediaan awal tahun = 2.000 unit
- Jumlah yang harus diproduksi = 13.700 unit
Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan dengan 2 cara :
a. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 12.
Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit
Produksi selama 1 bulan = 13.700/12 = 1.141.67 unit
b. Membagi tingkat produksi per tahun sedemikian rupa sehingga menghasilkan bilangan bulat.
Produksi rata-rata per bulan = 1.141,67 unit. Bilangan bulat yang paling mudah untuk digunakan adalah 1.100 unit. Apabila produksi per bulan 1.400 unit, maka kekurangannya adalah 13.700 – (12 x 1.100) = 100 unit.
Kekurangan 100 unit dialokasikan kepada bulan-bulan dimana tingkat penjualannya tertinggi,yakni :
- Januari dengan tingkat penjualan 1.500 unit
- Februari dengan tingkat penjualan 1.600unit
- Maret dengan tingkat penjualan 1.600 unit
- April dengan tingkat penjualan 1.400 unit
- Desember dengan tingkat penjualan 1.400 unit
Sehingga kelima bulan tersebut masing-masing akan mendapatkan tambahan sebanyak 100/5 x 1 unit = 100 unit.
Dengan demikian secara keseluruhan adalah :
- 5 bulan masing-masing (1.100 + 100 ) unit = 6.000 unit
- 7 bulan masing-masing 1.400 unit = 7.700 unit (+)
JUMLAH = 13.700 unit
Bulan | Tingkat Produksi | Persediaan Awal | Tingkat Kebutuhan | Persediaan Akhir | Rencana |
Januari | 1.200 | 2.000 | 3.200 | 1.700 | 1.500 |
Februari | 1.200 | 1.700 | 2.900 | 1.300 | 1.600 |
Maret | 1.200 | 1.300 | 2.500 | 900 | 1.600 |
April | 1.200 | 900 | 2.100 | 700 | 1.400 |
Mei | 1.100 | 700 | 1.800 | 600 | 1.200 |
Juni | 1.100 | 600 | 1.700 | 700 | 1.000 |
Juli | 1.100 | 700 | 1.800 | 1.100 | 700 |
Agustus | 1.100 | 1.100 | 2.200 | 1.600 | 600 |
September | 1.100 | 1.600 | 2.700 | 1.800 | 900 |
OKtober | 1.100 | 1.800 | 2.900 | 1.800 | 1.100 |
November | 1.100 | 1.800 | 2.900 | 1.700 | 1.200 |
Desember | 1.200 | 1.700 | 2.900 | 1.500 | 1.400 |
JUMLAH | 13.700 | 2.000 | 15.700 | 1.500 | 14.200 |
2. Mengutamakan Pengendalian Tingkat Persediaan
Sebelumnya telah diuraikan bahwa penyusunan budget produksi yang mengutamakan pengendalian dengan persediaan terlebih dahulu ditentukan perkiraan besarnya persediaan awal dan akhir tahun untuk mendapatkan tigkat persediaan yang perlu dari bulan ke bulan dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
1. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan 12. Kelemahan cara ini juga berupa sering ditemukannya bilangan-bilangan yang tidak bulat sehingga sukar untuk dilaksanakan dengan tepat.
Contoh:
Persediaan akhir tahun = 1.500 unit
Selisih = 500 unit
Selisih tersebut dibagi dengan 12 sehingga alokasi per bulannya =
500
12
2. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan suatu bilangan tertentu sehingga dihasilkan suatu bilangan bulat dan mudah dihasilkan dengan cepat.
Contoh :
Persediaan awal tahun = 2.000 unit
Persediaan akhir tahun =1.500 unit
Selisih = 500 unit
Agar didapatkan hasil bagi yang bulat dan mudah dilaksanakan,maka 500 unit dibagi dengan 5 sehingga :
X 1 unit = 100 unit
500
5
Yang kemudian dialokasikan dari bulan Januari sampai bulan Mei. Pengalokasian ini pada dasarnya terserah pada kebijaksanaan perusahaan atau pembuatan anggaran.
Bulan | Tingkat Produksi | Persediaan Awal | Tingkat Kebutuhan | Persediaan Akhir | Rencana Penjualan |
Januari | 1.400 | 2.000 | 3.400 | 1.900 | 1.500 |
Februari | 1.500 | 1.900 | 3.400 | 1.800 | 1.600 |
Maret | 1.500 | 1.800 | 3.300 | 1.700 | 1.600 |
April | 1.300 | 1.700 | 3.000 | 1.600 | 1.400 |
Mei | 1.100 | 1.600 | 2.700 | 1.500 | 1.200 |
Juni | 1.000 | 1.500 | 2.500 | 1.500 | 1.000 |
Juli | 700 | 1.500 | 2.200 | 1.500 | 700 |
Agustus | 900 | 1.500 | 2.400 | 1.500 | 600 |
September | 900 | 1.500 | 2.400 | 1.500 | 900 |
OKtober | 1.100 | 1.500 | 2.600 | 1.500 | 1.100 |
November | 1.200 | 1.500 | 2.700 | 1.500 | 1.200 |
Desember | 1.400 | 1.500 | 2.900 | 1.500 | 1.400 |
JUMLAH | 13.700 | 2.000 | 15.700 | 1.500 | 14.200 |
3.Cara Kombinasi Dimana Baik Tingkat Persediaan Maupun Tingkat Produksi Sama-Sama Berfluktuasi Pada Batas-Batas Tertentu.
Pada cara ini, tingkat produksi maupun tingkat persediaan “ dibiarkan “ berubah-ubah. Meskipun tetap diusahakan agar terjadi keseimbangan yang optimum antara tingkat penjualan, persediaan, dan produksi.
Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil kebijaksanaan seperti :
- Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% di atas atau di bawah rata-rata bulanan ( seperduabelas dari tingkat produksi per tahun).
- Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari dari separonya persediaan maksimal.
- Produksi bulan juli-agustus-september boleh dikurangi 30% dari tingkat produksi normal.
Akan lebih jelas bila diikuti dengan contoh berikut ini :
Bulan | Tingkat Produksi | Persediaan Awal | Tingkat Kebutuhan | Persediaan Akhir | Rencana Penjualan |
Januari | 1.100 | 2.000 | 3.100 | 1.600 | 1.500 |
Februari | 1.300 | 1.600 | 2.900 | 1.300 | 1.600 |
Maret | 1.300 | 1.300 | 2.600 | 1.000 | 1.600 |
April | 1.300 | 1.000 | 2.300 | 900 | 1.400 |
Mei | 1.250 | 900 | 2.150 | 950 | 1.200 |
Juni | 1.250 | 950 | 2.200 | 1.200 | 1.000 |
Juli | 805 | 1.200 | 2.005 | 1.305 | 700 |
Agustus | 805 | 1.305 | 2.110 | 1.510 | 600 |
September | 805 | 1.510 | 2.315 | 1.415 | 900 |
OKtober | 1.250 | 1.415 | 2.665 | 1.565 | 1.100 |
November | 1.235 | 1.565 | 2.800 | 1.600 | 1.200 |
Desember | 1.300 | 1.600 | 2.900 | 1.500 | 1.400 |
JUMLAH | 13.700 | 2.000 | 15.700 | 1.500 | 14.200 |
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anggaran produksi merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan
datang.
Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :
Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan)………………………..yy
Tingkat persediaan akhir…………………………………………….yy( + )
Jumlah……………………………………………………………….yy
Tingkat persediaan awal…………………………………………….yy( - )
Tingkat produksi……………………………………………………yy
B. Saran
Suatu perusahaan yang besar harus mempunyai rancangan anggaran produksi yang signifikan. Maksudnya adalah anggaran yang dirancang haruslah sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan kebutuhan pasar dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. www.google.com;AnggaranProduksi
2. Drs. Gunawan Adisaputro, M.B.A dan Drs. Marwan Asri, M.B.A ;Anggaran Perusahaan ; BPFE ; Yogyakarta
3. Drs. M. Munandar ; Budgeting ; BPFE ; Yogyakarta