Jumat, 20 Februari 2009

Anggaran Produksi

MAKALAH

ANGGARAN PERUSAHAAN

ANGGARAN PRODUKSI

OLEH :

1. Khusnia P.Sari 078554006

2. Bening Margarita 078554008

3. Dewi Rusdiana 078554016

4. Agus Dwi Nurcahyo 078554022

5. Hidayatul Khusnah 078554027

6. Rehana Dwiba F.S 078554036

7. Siti Aifatul Laila 078554039

8. Masyhudi 078554094

9. Novi Rusdiana 078554107

PRODI S1 PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERISTAS NEGERI SURABAYA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rohmat,taufik,hidayah serta inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini yaitu membuat makalah dengan judul “Anggaran Produksi” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anggaran Perusahaan.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Bapak Agung Listiadi selaku dosen “Anggaran Perusahaan” yang telah memberikan tugas yang bermanfaat kepada kami. Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung penyelesaian makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membanguun dari semua pihak guna kesempurnaan makalah berikutnya.

Surabaya, 10 Desember 2008

Penulis

ii

DAFTAR ISI

1. Halaman Judul…………………………………………………… i

2. Kata Pengantar…………………………………………………... ii

3. Daftar Isi………………………………………………………… iii

4. Bab I : Pendahuluan……………………………………………... 1

a. Latar Belakang…………………………………………... 1

b. Tujuan dan Manfaat Penulisan…………………………... 2

c. Batasan Masalah………………………………………… 2

5. Bab II : Permasalahan…………………………………………... 4

a. Rumusan Masalah……………………………………….. 4

6. Bab III : Pembahasan……………………………………………. 5

a. Ruang Lingkup Anggaran……………………………….. 5

b. Anggaran Produksi………………………………………. 6

c. Tujuan Anggaran Produksi………………………………. 6

d. Penyusunan Anggaran Produksi…………………………. 6

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi.... 7

f. Menyusun Anggaran Produksi…………………………… 7

7. Bab IV : Penutup…………………………………………………. 15

a. Kesimpulan……………………………………………….. 15

b. Saran………………………………………………………. 15

8. Daftar Isi………………………………………………………….. 16

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba (proft planing). Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang. Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun, manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan. Manajemen puncak menyusun semacam blue print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, keuangan, kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya. Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dantaksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam proses penyusunan anggaran tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja dan dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusunan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya. Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan kesuatu kondisi tertentu. Mungkinkah perusahaan dijalankan berdasarkan anggaran yang dibuat tidak berdasarkan program jangka panjang? Mungkin saja manajemen hanya menyusun anggaran tahunan, tidak menyusun anggaran jangka panjang.

B. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Dalam penulisan makalah ini terdapat tujuan dan manfaat. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Memahami apa itu anggaran perusahaan.

2. Memahami anggaran produksi secara lebih dalam.

3. Untuk melengkapi tugas mata kuliah “Anggaran Perusahaan”.

Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah :

1. Lebih memahami fungsi anggaran bagi suatu perusahaan.

2. Mengerti fungsi anggaran produksi dalam suatu perusahaan.

3. Memahami cara mencari suatu fungsi anggaran produksi.

4. Belajar membuat makalah yang rapi,baik dan benar.

C. Batasan Masalah

Dalam pembuatan makalah terdapat suatu batasan masalah. Adapun maksud dari pemberian batasan masalah adalah untuk membatasi pembahasan yang ada didalam makalah tersebut agar tidak keluar dari konsep judul.

Batasan masalah dalam makalah yang kami buat ini adalah hanya membahas anggaran produksi dan semua hal yang berkaitan dengan anggaran produksi. Sedangkan anggaran perusahaan secara umum hanya dijelaskan secara singkat.

BAB II

PERMASALAHAN

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pembuatan makalah ini,dijelaskan bahwa anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Dalam jangka waktu tiga tahun itu,diperlukan suatu perencanaan yang matang mengenai anggaran-anggaran yang akan dipakai,pengeluarannya,dan perencanaanya. Anggaran-anggaran tersebut dapat berupa anggaran produksi,anggaran tenaga kerja dan sebagainnya. Anggaran dalam sebuah perusahaan digunakan sebagai pedoman untuk menentukan langkah kedepan perusahaan tersebut.

Anggaran itu sangat penting bagi sebuah perusahaan.Tapi apa itu sebenarnya?dan apa pula anggaran produksi itu?Dalam makalah ini, kami akan mencoba menguraikan mengenai hal tersebut.

Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan.

Dalam menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus memperhatikan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Menetapkan tujuan maupun serangkaian tujuan

b. Merumuskan keadaan saat ini

c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan

d.Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan

BAB III

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Anggaran

Glenn A Welsch mendefenisikan anggaran sebagai berikut: "Profit planning and control may be broadly as de fined as sistematic and formalized approach for accomplishing the planning, coordinating and control responsibility of management" 1. Dari pengertian di ini, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional didalam badan usaha. Dari defenisi di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan :

a. Bahwa anggaran harus bersifat formal artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis dan teliti.

b. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis artinya anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika.

c. Bahwa setiap manajer dihadapkan pada suatu tanggungjawab untuk mengambil keputusan sehingga anggaran merupakan hasil pengambilan keputusan yang berdasarkan asumsi tertentu.

d. Untuk keputusan yang diambil oleh manajer tersebut, merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan pengawasan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu berlakunya budget adalah :

a. Luas Pasar d. Posisi perusahaan

b. Jenis produksi e. Tersedianya data dan informasi

c. Keadaan perekonomian

B. Anggaran Produksi

Definisi production budget adalah "The production budget describes how
many units must be produced in order to meet sales needs and satisjy ending
inventory requirements."
(Hansen dan Mowen 2000:280). Anggaran Produksi
merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah
unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan
datang.

C. Tujuan Anggaran Produksi

adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :

a. Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun terhadap penjualan yang diinginkan.

b. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu.

c. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.

d. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat sernakin berkembang.

D. Penyusunan Anggaran Produksi

Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :

Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan)………………………..yy

Tingkat persediaan akhir…………………………………………….yy( + )

Jumlah……………………………………………………………….yy

Tingkat persediaan awal…………………………………………….yy( - )

Tingkat produksi……………………………………………………yy

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Produksi

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun Budget produksi,antara lain :

a. Rencana penjualan yang tertuang dalam Budget Penjualan,khususnya rencana tentang jenis(kualitas) dan jumlah(kuantitas) barang yang akan dijual dari waktu-kewaktu selama periode yang akan datang.

b. Kapasitas mesin dan peralatan produksi yang tersedia,serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.

c. Tenaga kerja yang tersedia.

d. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.

e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan,khususnya yang berkaitan dengan kegiatan produksi,serta kemungkinan perluasannya diwaktu yang akan datang.

f. Luas perusahaan yang optimal.

g. Kebijakan perusahaan di bidang persediaan barang jadi(inventory policy).

h. Kebijakan perusahaan dalam menetapkan pola produksi selama periode yang akan datang.

F. Menyusun Anggaran Produksi

1. Mengutamakan Stabilitas Produksi

Dalam penyusunan budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan terlebih dahulu kebutuhan selama 1 tahun,kemudian diperkirakan kebutuhan setiap bulannya.

Contoh :

Rencana penjualan selama 1 tahun (2008) pada PT “SINAR MAS” adalah sebagai

berikut :

Bulan

Tingkat Penjualan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

1.500 unit

1.600 unit

1.600 unit

1.400 unit

1.200 unit

1.000 unit

700 unit

600 unit

900 unit

1.100 unit

1.200 unit

1.400 unit

14.200 unit

Sedangkan perkiraan tingkat persediaan adalah :

Persediaan awal tahun = 2.000 unit

Persediaan akhir tahun = 1.500 unit

Dari data tersebut,budget produksi yang mengutamakan stabilitas produksi dapat disusun,dengan urutan sebagai berikut :

- Penjualan 1 tahun = 14.200 unit

- Persedian akhir tahun = 1.500 unit

- Kebutuhan 1 tahun = 15.700 unit

- Persediaan awal tahun = 2.000 unit

- Jumlah yang harus diproduksi = 13.700 unit

Pengalokasian tingkat produksi setiap bulan dapat dilakukan dengan 2 cara :

a. Membagi tingkat produksi per tahun dengan 12.

Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit

Produksi selama 1 bulan = 13.700/12 = 1.141.67 unit

b. Membagi tingkat produksi per tahun sedemikian rupa sehingga menghasilkan bilangan bulat.

Produksi rata-rata per bulan = 1.141,67 unit. Bilangan bulat yang paling mudah untuk digunakan adalah 1.100 unit. Apabila produksi per bulan 1.400 unit, maka kekurangannya adalah 13.700 – (12 x 1.100) = 100 unit.

Kekurangan 100 unit dialokasikan kepada bulan-bulan dimana tingkat penjualannya tertinggi,yakni :

- Januari dengan tingkat penjualan 1.500 unit

- Februari dengan tingkat penjualan 1.600unit

- Maret dengan tingkat penjualan 1.600 unit

- April dengan tingkat penjualan 1.400 unit

- Desember dengan tingkat penjualan 1.400 unit

Sehingga kelima bulan tersebut masing-masing akan mendapatkan tambahan sebanyak 100/5 x 1 unit = 100 unit.

Dengan demikian secara keseluruhan adalah :

- 5 bulan masing-masing (1.100 + 100 ) unit = 6.000 unit

- 7 bulan masing-masing 1.400 unit = 7.700 unit (+)

JUMLAH = 13.700 unit

Bulan

Tingkat Produksi

Persediaan Awal

Tingkat Kebutuhan

Persediaan Akhir

Rencana

Januari

1.200

2.000

3.200

1.700

1.500

Februari

1.200

1.700

2.900

1.300

1.600

Maret

1.200

1.300

2.500

900

1.600

April

1.200

900

2.100

700

1.400

Mei

1.100

700

1.800

600

1.200

Juni

1.100

600

1.700

700

1.000

Juli

1.100

700

1.800

1.100

700

Agustus

1.100

1.100

2.200

1.600

600

September

1.100

1.600

2.700

1.800

900

OKtober

1.100

1.800

2.900

1.800

1.100

November

1.100

1.800

2.900

1.700

1.200

Desember

1.200

1.700

2.900

1.500

1.400

JUMLAH

13.700

2.000

15.700

1.500

14.200

2. Mengutamakan Pengendalian Tingkat Persediaan

Sebelumnya telah diuraikan bahwa penyusunan budget produksi yang mengutamakan pengendalian dengan persediaan terlebih dahulu ditentukan perkiraan besarnya persediaan awal dan akhir tahun untuk mendapatkan tigkat persediaan yang perlu dari bulan ke bulan dapat dilakukan dengan dua cara yakni:

1. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan 12. Kelemahan cara ini juga berupa sering ditemukannya bilangan-bilangan yang tidak bulat sehingga sukar untuk dilaksanakan dengan tepat.

Contoh:

Persediaan akhir tahun = 1.500 unit

Selisih = 500 unit

Selisih tersebut dibagi dengan 12 sehingga alokasi per bulannya =

500

12

2. Selisih antara persediaan awal dan akhir tahun dibagi dengan suatu bilangan tertentu sehingga dihasilkan suatu bilangan bulat dan mudah dihasilkan dengan cepat.

Contoh :

Persediaan awal tahun = 2.000 unit

Persediaan akhir tahun =1.500 unit

Selisih = 500 unit

Agar didapatkan hasil bagi yang bulat dan mudah dilaksanakan,maka 500 unit dibagi dengan 5 sehingga :

X 1 unit = 100 unit

500

5

Yang kemudian dialokasikan dari bulan Januari sampai bulan Mei. Pengalokasian ini pada dasarnya terserah pada kebijaksanaan perusahaan atau pembuatan anggaran.

Bulan

Tingkat Produksi

Persediaan Awal

Tingkat Kebutuhan

Persediaan Akhir

Rencana Penjualan

Januari

1.400

2.000

3.400

1.900

1.500

Februari

1.500

1.900

3.400

1.800

1.600

Maret

1.500

1.800

3.300

1.700

1.600

April

1.300

1.700

3.000

1.600

1.400

Mei

1.100

1.600

2.700

1.500

1.200

Juni

1.000

1.500

2.500

1.500

1.000

Juli

700

1.500

2.200

1.500

700

Agustus

900

1.500

2.400

1.500

600

September

900

1.500

2.400

1.500

900

OKtober

1.100

1.500

2.600

1.500

1.100

November

1.200

1.500

2.700

1.500

1.200

Desember

1.400

1.500

2.900

1.500

1.400

JUMLAH

13.700

2.000

15.700

1.500

14.200

3.Cara Kombinasi Dimana Baik Tingkat Persediaan Maupun Tingkat Produksi Sama-Sama Berfluktuasi Pada Batas-Batas Tertentu.

Pada cara ini, tingkat produksi maupun tingkat persediaan “ dibiarkan “ berubah-ubah. Meskipun tetap diusahakan agar terjadi keseimbangan yang optimum antara tingkat penjualan, persediaan, dan produksi.

Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil kebijaksanaan seperti :

- Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% di atas atau di bawah rata-rata bulanan ( seperduabelas dari tingkat produksi per tahun).

- Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari dari separonya persediaan maksimal.

- Produksi bulan juli-agustus-september boleh dikurangi 30% dari tingkat produksi normal.

Akan lebih jelas bila diikuti dengan contoh berikut ini :

Bulan

Tingkat Produksi

Persediaan Awal

Tingkat Kebutuhan

Persediaan Akhir

Rencana Penjualan

Januari

1.100

2.000

3.100

1.600

1.500

Februari

1.300

1.600

2.900

1.300

1.600

Maret

1.300

1.300

2.600

1.000

1.600

April

1.300

1.000

2.300

900

1.400

Mei

1.250

900

2.150

950

1.200

Juni

1.250

950

2.200

1.200

1.000

Juli

805

1.200

2.005

1.305

700

Agustus

805

1.305

2.110

1.510

600

September

805

1.510

2.315

1.415

900

OKtober

1.250

1.415

2.665

1.565

1.100

November

1.235

1.565

2.800

1.600

1.200

Desember

1.300

1.600

2.900

1.500

1.400

JUMLAH

13.700

2.000

15.700

1.500

14.200

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anggaran produksi merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan
datang.

Secara garis besar anggaran produksi disusun dengan menggunakan rumus umum sebagai berikut :

Tingkat penjualan (dari anggaran penjualan)………………………..yy

Tingkat persediaan akhir…………………………………………….yy( + )

Jumlah……………………………………………………………….yy

Tingkat persediaan awal…………………………………………….yy( - )

Tingkat produksi……………………………………………………yy

B. Saran

Suatu perusahaan yang besar harus mempunyai rancangan anggaran produksi yang signifikan. Maksudnya adalah anggaran yang dirancang haruslah sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan kebutuhan pasar dalam masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

1. www.google.com;AnggaranProduksi

2. Drs. Gunawan Adisaputro, M.B.A dan Drs. Marwan Asri, M.B.A ;Anggaran Perusahaan ; BPFE ; Yogyakarta

3. Drs. M. Munandar ; Budgeting ; BPFE ; Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar